Cerpen Gangsing Yang Tertinggal
Cerpen ini buatan saya sendiri, maaf kalo banyak kesalahan :D
Ini sebenarnya adalah tugas bahasa Indonesia... Hahahaha, langsung saja simak nih ;)
Ini sebenarnya adalah tugas bahasa Indonesia... Hahahaha, langsung saja simak nih ;)
Gangsing Yang Tertinggal
Krisna dan Afif adalah sahabat
karib, mereka berteman sudah sejak kecil. Mereka juga satu sekolah. Jadi,
setiap berangkat sekolah mereka selalu bersama-sama. Suatu hari, ketika Krisna
menghampiri rumah Afif untuk berangkat bersama-sama. “Afiiiif, ayo berangkat.
Keburu siang ini…” Krisna berteriak di depan rumah Afif. “Iyaa sebentar,” sahut
Afif.
Afif pun segera keluar rumah, dan berangkat bersama Krisna. Pada saat perjalanan ke sekolah, mereka bertemu kakek-kakek yang akan menyeberang jalan. “Kakek itu sepertinya sedang kesusahan menyeberang jalan, ayo kita bantu” ucap Afif
“Aku ingin membantu sih, tapi aku lagi membawa buku banyak nih. Kamu aja yang membantu kakek itu,” jawab Krisna. “Okeedeh,” Jawab Afif sambil meninggalkan Krisna dan menolong kakek itu. “Kek, sini saya bantu menyeberang kek,” kata Afif sambil menggandeng tangan kakek itu. Setelah sampai seberang jalan, kakek itu berkata “Terimakasih nak, kamu baik sekali. Ini kakek beri mainan gangsing,” ucap kakek sambil tersenyum.
“Sama-sama kek. Waah, terimakasih ya kek mainannya!” jawab Afif sambil meninggalkan kakek itu dan segera berangkat bersama Krisna yang sudah lama menunggunya.
Afif pun segera keluar rumah, dan berangkat bersama Krisna. Pada saat perjalanan ke sekolah, mereka bertemu kakek-kakek yang akan menyeberang jalan. “Kakek itu sepertinya sedang kesusahan menyeberang jalan, ayo kita bantu” ucap Afif
“Aku ingin membantu sih, tapi aku lagi membawa buku banyak nih. Kamu aja yang membantu kakek itu,” jawab Krisna. “Okeedeh,” Jawab Afif sambil meninggalkan Krisna dan menolong kakek itu. “Kek, sini saya bantu menyeberang kek,” kata Afif sambil menggandeng tangan kakek itu. Setelah sampai seberang jalan, kakek itu berkata “Terimakasih nak, kamu baik sekali. Ini kakek beri mainan gangsing,” ucap kakek sambil tersenyum.
“Sama-sama kek. Waah, terimakasih ya kek mainannya!” jawab Afif sambil meninggalkan kakek itu dan segera berangkat bersama Krisna yang sudah lama menunggunya.
Sesampainya disekolah, Afif dan
Krisna mengikuti pelajaran seperti biasanya. Tak terasa, jam pelajaran pertama
dan kedua sudah berakhir. Sekarang waktunya istirahat. “Kris, ayo bermain bola
bersama Irfan!” Afif berteriak sambil berlari meninggalkan kelas dan membawa
mainannya. “Okee,” jawab krisna. Sesampainya di lapangan, mereka bermain bola.
Kali ini pertandingan kelas A melawan kelas B. Pertandingan berlangsung seru,
tetapi permainan hanya berlangsung sepuluh menit. Karena bel masuk telah
berbunyi. “Teeet….Teeet….!” bel berbunyi dengan keras. Afif dan Krisna pun
segera meninggalkan lapangan dan menuju ke kelas untuk mengikuti pelajaran
selanjutnya, tetapi Afif meninggalkan gangsingnya di lapangan.
“Teeet….Teeet….Teeet…!” bel tanda
pulang sekolah. Afif dan Krisna memasukkan buku kedalam tas. “Eh tunggu,
mainanku dimana ya?” tanya Afif ke Krisna. “Mana aku tau, bukannya kamu
daritadi membawanya?” ujar Krisna. “Iya, memang aku membawanya. Tapi aku tidak
pernah lupa, jangan-jangan kamu mengambilnya Kris?” kata Afif. “Bukan aku, aku
tidak tau gangsing mu!” jawab Krisna dengan kesal. “Alaah, aku tidak percaya.
Pasti kamu yang mengambil, karena kamu dari tadi bersamaku terus.” Ucap Afif
dengan mata melotot. Bukannya menjawab Afif, krisna malah beranjak pergi dari
kelas dan segera pulang. Krisna kesal terhadap Afif, karena dia menuduh
sembarangan. “Sepertinya benar, Krisna yang mengambilnya” kata Afif dalam hati.
Sewaktu perjalanan pulang, krisna
melewati toko mainan. “Apa aku harus membelikan sebuah gangsing untuk Afif,
agar dia tidak menyalahkan ku lagi.” pikir Krisna. “Yasudahlah, aku belikan saja
Afif gangsing baru, aku tidak mau bertengkar dengannya hanya karena sebuah
mainan.” Kata Krisna dalam hati. Setelah Krisna membeli sebuah gangsing, dia segera pulang. Tetapi saat di
perjalanan dia bertemu dengan Afif. Afif melihat sebuah gangsing yang sama
seperti miliknya di tangan Krisna. “Jadi, memang kamu yang megambil
gangsingku?” teriak Afif dengan marah. Sebenarnya Krisna akan berbicara kepada
Afif, tetapi dia belum sempat berbicara sudah mendapat pukulan oleh Afif.
Mereka akhirnya berkelahi di pinggir jalan.
Untungnya Irfan lewat dan mengetahui Afif dan
Krisna sedang bertengkar. “Sudaah, cukuuup!” teriak Irfan sambil berlari
menghampiri mereka. Ketika melerai, Irfan juga terkena pukulan dari mereka,
karena mereka tidak mau berhenti. Akhirnya mereka dapat di lerai setelah lima
menit berkelahi. “Kalian kenapa sih berkelahi seperti ini? Bukannya kalian itu
sahabat?” tanya Irfan. “Sahabat macam apa yang mencuri mainan sahabatnya
sendiri?” sahut Afif dengan kesal. “Aku kan sudah bilang, aku tidak mencurinya!”
jawab Krisna. “Lalu, itu gangsing siapa? Itu kan punya ku!” ucap Afif. “Bukan,
aku baru saja membeli ini. Aku ingin memberinya padamu, aku tidak mau kita
bertengkar gara-gara masalah gangsing,” jawab Krisna dengan tersenyum. “Aku
tadi menemukan gangsing mu tertinggal di lapangan Fif, kamu meninggalkannya
ketika bermain bola,” sahut Irfan. Mendengar jawaban dari Krisna dan Irfan,
Afif pun menyesal dan merasa bersalah karena sudah menuduh sahabatnya sendiri.
“Aku minta maaf ya Kris, karena sudah menuduhmu?” Afif berkata. “Iyaa, aku
memaafkan mu.” Jawab Krisna sambil tersenyum. Akhirnya mereka saling memaafkan.
Gangsing yang dibeli oleh Krisna diberikan kepada Afif, sedangan Gangsing milik
Afif diberikan kepada Krisna. Mereka pun pulang bersama-sama sambil
bergandengan
Bagaimana? Jelek kan? hahaha
Maaf bila banyak kesalahan :D
Thanks;)
Bagaimana? Jelek kan? hahaha
Maaf bila banyak kesalahan :D
Thanks;)
0 comments:
Posting Komentar